Header Ads

Peran Organisasi Struktural dan Mitos dalam Historiografi Jawa (ANTHONY H. JOHNS) (Mustofa)



Nama  : Mustofa
Jurusan: S-2 Ilmu Sejarah FIB UGM
Matkul: Historiografi

Peran Organisasi Struktural dan
Mitos dalam Historiografi Jawa

(ANTHONY H. JOHNS)

Makalah yang ditulis oleh Anthony H. Johns ini mencoba menjelaskan tentang historiografi sejarah di Jawa yang dipengaruhi oeh organisasi struktural dan mitos. Anthony H. Johns, kemudian mengulas sedikit tentang sejarah melayu yang memunyai gaya serupa dalam penulisannya. Menurutnya, banyak tulisan Jawa dan Melayu yang menggambarkan mengenai Indonesia di masa lalu yang sulit untuk dievaluasi. Hal tersebut terutama berlaku dibagian pengantar atau bagian awal ceritanya. Dalam makalah yang ditulis Anthony  menyatakan bahwa historiografi Jawa dan Melayu selalu megnhadirkan peran orang luar dalam proses terbentuknya suatu tatanan kerajaan. Empat buku yang di jadikan rujukan adalah salah satu fakta tentang penulisan sejarah Jawa dan Melayu. Pertama kronik dinasti Malaka (1403-1511) dibuka dengan invasi Alexander Agung India, mengalahkan Raja Kida Hindi, dan menikahi putrinya yang kemudian menurunkan raja-raja berikutnya Persia dan India hingga perkawinannya di daerah taklukkannya yang baru  menurunkan Raja di Sriwijaya. Kemudian Pararaton dibuka dengan inkarnasi pendiri Singhasari (1222-1292), Babad Tanah Jawi kerajaan Mataram, Jawa Tengah (1582-1749) dibuka dengan sinkretis silsilah dewa Hindu dan nabi dalam Agama Islam.
Menurut Anthony bahwa beberapa sarjana di Eropa menganggap historigrafi Jawa pada bagian awalnya tidak lebih dari sebuah dongeng yang berharga karena secara kronologis tidak memadai, penulis dianggap tidak mampu membedakan fakta dengan fiktif. Ada dua buku yang menjadi fokus pembahasan Anthoni dalam makalahnya, ia membahas Pararaton tentang Ken Arok sebagai pendiri Dinasti Singashari yang dibahas mulai sejak ia lahir dan Menjadi Raja, kemudian ia membandingkan dengan pendiri Mataram Senapati pada tahun 1582 dalam Babad Jawi. Menurutnya ada pola serupa konsepsi terbentuknya Raja-Raja di Jawa. Anthony menyatakan bahwa bagian awal tulisan ini tidak bisa dianggap sejarah, namun yang menjadi penting bahwa ketika Ken Arok dan Senapati menjadi Raja adalah sejarah yang sangat penting.
Anthony memunyai interpretasi sangat baik menurut saya berkait dengan proses bagaimana sesorang menjadi Raja dalam konsepsi Jawa. Interpretasinya bahwa tentang hakikat dan fungsi kerajaan. Untuk orang Jawa, itu adalah fungsi dari penguasa untuk menghubungkan masa kini dengan masa lalu dan masa depan seorang raja ditepatkan dalam posisi yang memiliki keistimewaan khusus. Bahkan, dalam cara yang sangat istimewa raja dan wilayah kekuasaannya, adalah manifestasi sakral dari totalitas negara, seperti istananya adalah salinan mikrokosmik dari makrokosmos. Namun lebih dari itu, raja pendiri dinasti memiliki sebuah keilahian bawaan untuk tingkat yang jauh lebih tinggi daripada orang biasa. Interaksi Ken Arok dengan berbagai elemen masyarakat dan interkasinya secara vertikal adalah syarat dia sebagai fungsi makro-mikrokosmik nya, dan afiliasi untuk Brahma, Wisnu, dan Siwa, identifikasi sebagai seorang Buddha dan Cakravartin.
Pada dasarnya proses Ken Arok dan Senapati untuk menjadi Raja memiliki pola yang serupa, pada bagian awal ceritanya menurut Anthoni dipengaruhi oleh sebuah mitos, misalnya kalau Ke Arok bayinya bersinar, sedangkan Senapati keturunan langsung dari penguasa terakhir Majapahit ini, dijatuhi bintang dari langit keduanya sebagai simbolisasi kandidat Raja. Namun ada perbedaan antara penulis Babad dengan penulis Pararaton dalam dalam teknik  yang digunakan untuk mencapai tujuan. Ken Angrok memenuhi syarat sendiri untuk peran makro-mikrokosmiknya, tidak  seperti yang dilakukan Senapati melalu garis keturunan.
Anthony melakukan sebuah analisis yang cukup tajam dengan teori eksplanasi yang sangat subtansial. Ia menjelaskan secara detil dengan menghubungkan dua elemen penting calon Raja sampai menjadi Raja. Raja sebagai manusia biasa secara secular, dan Raja sebagai mahkluk yang memunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, ia sebagai manifestasi Tuhan di bumi yang membawa pesan-pesan keilahian (mikrokosmik-mikrokosmos).

No comments

Powered by Blogger.